19 November 2012

Korban Sengatan Kaki Seribu Belum Sadarkan Diri

Korban Sengatan Kaki Seribu Belum Sadarkan Diri
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Selasa, 20 November 2012 | 09:46 WIB

Korban Sengatan Kaki Seribu Belum Sadarkan Diri KOMPAS.com/ JUNAEDI Setelah empat hari tak sadarkan diri dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Masyita (14) --remaja yang diduga tersengat kaki seribu, dirujuk ke Rumah Sakit Regional Wahidin, Makassar, Selasa (20/11/2012).
POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Setelah empat hari tak sadarkan diri dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Masyita (14) --remaja yang diduga tersengat kaki seribu, dirujuk ke Rumah Sakit Regional Wahidin, Makassar.

Sebelumnya, Masyita sempat mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Diduga kuat, bocah ini disengat kaki seribu saat berada di Lapangan Caddika Polewali Mandar, akhir pekan lalu. Pagi ini, Selasa (20/11/2012), kondisi kesehatannya terus menurun, dan rujukan ke Makassar yang akhirnya dilakukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Masyita yang tidur di dalam kemah bersama sejumlah angggota kontingen Pramuka lain mendapat sengatan di punggung. Beberapa saat setelah itu, ia mengeluh sakit dan badannya sempat menjadi kebiruan-biruan. Namun setelah ditangani tim medis korban bisa kembali tidur.

Usai mengikuti perkemahan jumat pekan lalu, Masyita jatuh sakit dan muntah-muntah di rumahnya. Ia akhirnya dilarikan ke RSUD Polewali Mandar, Sabtu pekan lalu.

Ketua Kwartir Cabang Pramuka Polewali Mandar, Andi Masri Masdar bersama Pemda setempat memutuskan untuk membawa Masyita ke Makassar demi perawatan yang lebih intensif. "Mudah-mudahan ditangani dokter ahli Masyita bisa segera sembuh seperti sedia kala. Kita berharap semua pihak mendoakan kesembuhannya," ujar Andi Masri saat mmegantar Masyita ke mobil ambulans.

Sejumlah keluarga korban, termasuk Masnur dan Fadila, orangtua Masyita, sempat jatuh pingsan sesaat setelah korban di pindahkan dari ruang ICU RSUD Polewali Mandar ke dalam ambulans. 
Editor :
Glori K. Wadrianto

No comments:

Post a Comment